Jepara, 12 Mei 2025 — Dalam upaya meningkatkan mutu penyusunan soal ujian cawu Madrasah Diniyah (MADIN), Pengurus Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PC RMI NU) Kabupaten Jepara menyelenggarakan Halaqoh Optimalisasi Penyusun Soal Imtihan Cawu pada Senin, 12 Mei 2025, bertempat di Aula Lantai 2 Gedung PCNU Jepara. Kegiatan ini diikuti oleh para penyusun soal madin se-Kabupaten Jepara, dengan tujuan membekali mereka secara teknis dan substantif demi menghasilkan soal-soal berkualitas, sesuai kaidah keilmuan dan kebutuhan peserta didik.
Dalam sambutan pembukaan, Ketua PC RMI NU Jepara, KH. Saifur Rijal Aqib, menekankan bahwa penyelenggaraan halaqoh ini merupakan respons konstruktif terhadap banyaknya kritik dan masukan yang diterima selama pelaksanaan ujian cawu sebelumnya. Ia menegaskan bahwa kritik bukan untuk menjatuhkan, melainkan sebagai bentuk kepedulian untuk terus meningkatkan profesionalitas para penyusun soal. “Banyak sekali kita mendapatkan kritikan, baik dari sisi layout maupun kualitas substansi soal. Ini menjadi perhatian serius bagi kita semua. Dengan penuh kesabaran, kesadaran, dan ketelitian, saya berharap panjenengan semua bisa memperbaiki hal tersebut demi kebutuhan Madin Jepara,” ujarnya.
KH. Saifur Rijal juga menyoroti pentingnya kerja sama antardivisi, khususnya antara penyusun soal, tim pentashih, dan pihak percetakan. Ia berharap tidak ada lagi soal-soal yang bersifat nyeleneh atau diselipi guyonan yang tak relevan dengan konteks pendidikan. “Jangan sampai soal yang disusun justru menyulitkan tim lain dalam rantai produksi, dari editor hingga percetakan. Hal kecil bisa berdampak besar jika tidak diperhatikan secara serius,” tambahnya. Dalam penutup sambutannya, beliau menegaskan bahwa pengurus RMI NU Jepara tidak lain hanya menginginkan peningkatan kualitas belajar-mengajar di madin, sekaligus memperluas reputasi positif lembaga ini di mata masyarakat.
Halaqoh ini dipandu langsung oleh Kyai Muhammad Alfan, Ketua Divisi Madin PC RMI NU Jepara, yang juga menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini. Dalam sesi pemaparannya, ia mengingatkan bahwa kesalahan tidak selalu datang dari jalan yang terjal, namun seringkali muncul dari kelengahan di jalan yang mulus—sebuah metafora yang menggambarkan pentingnya tidak lengah dalam tugas-tugas rutin. Kyai Alfan kemudian menyajikan berbagai contoh soal dari tahun sebelumnya yang dianggap bermasalah, baik dari sisi materi, konstruksi, maupun bahasa. Ia mengajak peserta untuk melakukan refleksi kritis terhadap soal-soal tersebut agar kesalahan serupa tidak terulang kembali.
Selain evaluasi, Kyai Alfan juga memberikan penjelasan mendalam mengenai kaidah-kaidah penulisan soal yang baik dan benar, mencakup aspek struktur pertanyaan, kejelasan pilihan jawaban, hingga penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Dengan penyampaian yang sistematis dan dialogis, para peserta tampak antusias mencatat dan mendiskusikan berbagai hal teknis yang kerap luput dari perhatian dalam penyusunan soal.
Halaqoh ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang membuka ruang bagi para penyusun soal untuk menyampaikan kendala, pertanyaan, dan saran perbaikan. Dengan diadakannya kegiatan ini, RMI NU Jepara berharap tidak hanya meningkatkan akurasi teknis, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas pendidikan diniyah. Program ini menjadi bagian dari rangkaian upaya sistematis RMI NU Jepara dalam memperkuat sistem pendidikan madin agar semakin profesional, kredibel, dan menjawab tantangan zaman.
red//Altsaury
Tinggalkan Balasan