Jepara, rmijepara.id – Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Diniyah (Madin), Pengurus Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PC RMI NU) Jepara menggelar rapat evaluasi soal Imtihan Madin pada Sabtu (30/11/2024). Acara yang berlangsung di Aula Kantor PCNU Jepara ini dihadiri oleh para penyusun soal caturwulan (Cawu), para pemangku kebijakan, dan narasumber.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum evaluasi soal yang telah digunakan pada Imtihan Cawu II, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas soal yang lebih relevan dan berorientasi pada capaian pembelajaran siswa.
Sambutan Ketua PC RMI NU Jepara
Ketua PC RMI NU Jepara, KH. Saifur Rijal Aqib atau yang akrab disapa Gus Rijal, menekankan pentingnya evaluasi ini sebagai refleksi untuk memperbaiki kelemahan yang ada. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan besar agar penyusun soal mampu menghasilkan soal yang berkualitas, relevan, dan tidak lagi dibuat sekadar untuk hiburan.
“Tiba saatnya kita mengevaluasi apa yang telah kita kerjakan di Cawu II. Harapan saya, ke depannya tidak ada lagi soal-soal yang terkesan untuk lucu-lucuan. Soal ujian adalah alat ukur capaian belajar, bukan bahan candaan,” tegas Gus Rijal.
Ia juga menambahkan bahwa proses ini adalah langkah awal menuju perbaikan berkelanjutan dalam sistem evaluasi pendidikan di lingkungan Madrasah Diniyah.
Dorongan untuk Aktif di Forum MGMP
Ketua Divisi Madin NU Jepara, Kyai Muhammad Alfan, menyoroti pentingnya keterlibatan aktif para penyusun soal dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Ia menilai forum tersebut merupakan tempat strategis untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam menyusun soal.
“Forum MGMP sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan menyusun soal. Harapan kami, para penyusun soal bisa terlibat aktif sehingga kualitas soal yang dihasilkan lebih terstandarisasi dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran,” ujar Kyai Alfan.
Ia juga mengapresiasi kerja keras para penyusun soal yang selama ini telah memberikan kontribusi nyata dalam proses pembelajaran di Madrasah Diniyah.
Materi dari Narasumber: Standar Soal Berkualitas
Kyai Hasan Khaeroni, yang menjadi narasumber dalam acara ini, memberikan materi mendalam tentang bagaimana menyusun soal ujian yang baik. Ia menjelaskan bahwa soal yang baik harus memenuhi prinsip validitas, reliabilitas, dan daya pembeda.
“Soal ujian harus mampu mengukur kemampuan siswa secara komprehensif. Mulai dari pemahaman konsep dasar hingga kemampuan analitis. Soal yang berkualitas adalah soal yang relevan dengan kurikulum dan mampu merangsang berpikir kritis siswa,” jelasnya.
Kyai Hasan juga memberikan contoh konkret soal-soal yang sesuai dengan kaidah penyusunan soal, mulai dari soal pilihan ganda hingga uraian.
Diskusi Dinamis: Komitmen Bersama untuk Perbaikan
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara para penyusun soal dan peserta rapat lainnya. Dalam diskusi ini, berbagai masukan dan kritik konstruktif disampaikan untuk memperbaiki sistem penyusunan soal di masa mendatang.
Beberapa peserta mengusulkan agar proses penyusunan soal dilengkapi dengan panduan teknis yang lebih rinci. Selain itu, muncul pula usulan agar dilakukan pelatihan intensif bagi penyusun soal untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Langkah Menuju Mutu Pendidikan yang Lebih Baik
Rapat ini menjadi momentum penting dalam perbaikan mutu pendidikan di Madrasah Diniyah NU Kabupaten Jepara. Dengan evaluasi yang dilakukan, diharapkan pelaksanaan Imtihan Madin dapat berjalan lebih profesional dan berkualitas.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang. Dengan perbaikan seperti ini, Madrasah Diniyah NU akan semakin berkualitas dan mampu menghasilkan generasi yang unggul,” tutup Gus Rijal dalam akhir sambutannya.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan komitmen bersama untuk terus memajukan pendidikan berbasis keislaman di Kabupaten Jepara. Dengan langkah strategis yang dilakukan, harapan menuju sistem pendidikan yang lebih baik bukan lagi sekadar angan.
Altsaury
Tinggalkan Balasan